DI-MUNIR, DI LABIRINNYA
Daun dedaun tak lagi hijau segar
coklat tua warnanya jalari sluruh kuning muka
Kering, retas dan lapuk
Luruh dan jatuh, melayang, lemas,
mati.
Dedaunan musim gugur nan layu di tanah putih
jemput matimu
tanpa penjelasan hakiki
di atas garuda bersayap hitam misteri
tembus kabut emas
kedok dari kain gombal
Sisakan mahakuatnya kuasa
menggurita
Melilit
Sedot sumsum tulang sampai kering
sisakan mata pincing
cacah curiga
sesak selidik
sarat tipu politik
Merengas darah kering
Makin kilap
Silaukan mata
dari
Tumbuh sehat merdeka bersama.
Yang kau
jaga sedari lahir
kelola selaksa waktu
juangkan sejurus mata
gegapkan
Tembus malam kilatkan terik siang
Hak Azasi Anak-anak Manusia
Dengan handai taulan
dan
Istri
tercinta