Mahatma Gandhi | Rinten ndalu tansah kinanthi Gusti
Home » » Mahatma Gandhi

Mahatma Gandhi

Oleh aspeknasjateng on Selasa, 14 Mei 2013 | 07.27

Wajah Gandhi tersenyum, mengenakan kacamata.
“     Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.     ”
“     Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.     ”

Sejarah kebudayaan bangsa India telah dikenal sejak jauh sebelum abad masehi. India dengan kebudayaan sungai Hindusnya, merupakan salah satu dari beberapa peradaban kuno di dunia selain peradaban sungai Nil dan Messopotamia. Di India pula, tercatat sebagai tempat lahirnya salah satu agama besar dunia yaitu Hindu. Agama yang merupakan percampuran antara budaya asli India dengan bangsa Aria ini telah diakui oleh dunia eksistensinya, dan dianut tidak hanya oleh bangsa India. Di era modern, India juga memiliki pengaruh terhadap perkembangan humanisme khususnya di dunia timur. Mahatma Gandhi adalah salah satu tokoh pemikirnya, dan tak salah rasanya jika penulis membahas ajaran-ajaran humanisme beliau yang begitu dikenal oleh dunia dalam tulisan ini.

Kata humanisme sendiri merupakan sebuah terminology yang terbentuk dari dua kata: Human yang artinya manusia dan isme yang bermakna aliran. Menurut situs ensiklopedia on-line Wikipedia.org, kata humanisme dapat didefinisikan menjadi berbagai jalan pikiran yang berbeda untuk memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia. Humanisme telah menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan sistem-sistem beretika tradisonal yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok etnis tertentu. Paham ini pada awalnya berkembang di Eropa barat yang ditandai dengan bangkitnya zaman Renaissance dan disusul dengan humanisme pada masa Aufklarung. Paham ini mengangkat isu tentang hak asasi manusia yang pada masa pertengahan (dark ages) dikekang oleh kaum gereja.
Di abad ke-20, paham ini masuk ke dunia timur seiring dengan kolonialisasi yang dilakukan oleh bangsa barat. Ironis jika dilihat bahwa proses masuk paham yang luhur ini bersamaan dengan penjajahan bangsa barat terhadap bangsa timur termasuk India. Namun humanisme itu hakikatnya tidak dikotori oleh itikat buruk bangsa penjajah, paham ini dibawa oleh orang-orang yang cinta damai dan menjunjung harkat martabat manusia untuk merdeka. Selain itu, paham ini juga dibawa oleh anak bangsa terjajah yang menuntut ilmu di dunia barat. Oleh karena itu, akan ada varian khusus antara humanisme di eropa barat dengan yang nantinya ada di dunia timur.
Mohandas Karamchand Gandhi (Mahatma Gandhi) lahir di Porbandar , Gujarat , India , 2 Oktober 1869 dan wafat di New Delhi, India , 30 Januari 1948 pada umur 78 tahun. Beliau adalah seorang pemimpin spiritual dan politikus dari India yang sangat berpengaruh. Ajarannya menekankan pada perjuangan kemerdekaan harkat hidup manusia dan pemberontakan tanpa menggunakan kekerasan.
Ajaran Gandhi yang pertama adalah Ahimsa. Kata Ahimsa berasal dari bahasa sansekerta yang berarti tanpa kekerasan. Maksudnya adalah kegiatan melawan atas ketidakadilan dengan tanpa kekerasan atau tindakan damai. Paham ini disarankan Gandhi kepada rakyat India dalam melawan kolonial Kerajaan Inggris. Gandhi percaya bahwa perjuangan dengan hanya kekerasan hanya akan menghasilkan korban berjatuhan lebih banyak dari pihak rakyat India. Hal ini menilik persenjataan militer dan kekuatan kerajaan Inggris yang sangat kuat di India sebagai negri jajahan yang sangat menguntungkan. Namun perjuangan tanpa kekerasan ini bukan berarti hanya diam berpangku tangan, rakyat India harus menggunakan strategi baik itu melalui jalur resmi seperti kongres dan diplomasi-diplomasi politik. Ajaran Gandhi ini tidak hanya berpengaruh di India. Di Amerika oleh Martin Luther King dan Afrika Selatan yakni Nelson Mandela perlawan tanpa kekerasan ini juga menghasilkan buah yang manis.
Ajaran Gandhi yang kedua adalah Swadeshi atau cinta produk negeri sendiri. Hal ini dimaksudkan oleh Gandhi agar rakyat India dapat hidup mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri. India merupakan bangsa dengan jumlah penduduk terbesar kedua di dunia, sudah barang tentu sumber daya manusia juga melimpah. Baik dalam sisi industri atau manufaktur, India memiliki kekuatan yang memadai untuk mandiri. Selain itu, hal ini juga dimaksudkan untuk rakyat India tidak menggunakan produk impor khususnya hasil industri Inggris. Dengan cara ini, lama-kelamaan barang industri Inggris akan tidak laku di India, sebaliknya industri lokal india sendiri semakin maju.
Terakhir yang akan dibahas di sini adalah Hartal. Hartal sendiri memiliki makna mogok atau boykot. Sadar akan kekuatan buruh yang besar di India, Mahatma Gandhi menyerukan mogok kerja bagi buru-buruh pabrik yang dimiliki Inggris jika terjadi kesewenang-wenangan dari pihak majikan. Langkah ini dinilai Gandhi cukup efektif untuk memberikan shock therapy bagi bangsapenajajah. Ketika para buruh mogok, maka produksi akanterhenti dan kerugiantertumpu pada pihak pengusaha. Lebih jauh lagi,bargaining power rakyat India menjadi terangkat dengan persatuanrakyat India dalam melakukan suatu tindakan.
Berikutnya Mahatma Gandhi pernah mengatakan ada tujuh dosa besar yang dapat merusak diri manusia. Hal ini berkaitan dengan keadaan sosial, politik, dan ekonomi manusia. Tujuh kunci ini sangat mengena di tiap aspek dalam masyarakat.
Pertama adalah kekayaan tanpa kerja. Hal ini bisa kita lihat dengan maraknya sistem berusaha yang memanipulasi aset atau permainan uang (money game). Seseorang hanya perlu mengutak-atik uang yang dimiliki untuk memperoleh keuntungan dari uangnya tersebut. Kegiatan ini sangat tidak adil, karena di balik keuntungan yang dirauk orang tersebut, terdapat keringan orang-orang yang bekerja membanting tulang. Hal seperti ini pula bisa dilakukan dengan menggelapkan pajak. Kegiatan yang sangat merugikan negara ini menjadi salah satu dosa besar yang dikatakan oleh Gandhi.
Kedua adalah Kenikmatan tanpa suara hati. Dosa ini acap terjadi pada orang kalangan atas yang seperti bersenang-senang di atas penderitaan orang banyak. Sikap hidup hedonisme yang dianut, seakan-akan tidak mendengarkan suara hatinya yang sadar bahwa di bawah mereka, ada orang-orang yang nasibnya kurang beruntung. Seharusnya kenikmatan itu disalurkan dengan membantu sesama, sehingga menghasilkan kenikmatan bathin yang lebih hakiki.
Ketiga adalah pengetahuan tanpa karakter. Maksud dari hal ini adalah ilmu pengetahuan yang tidak dibarengi dengan pengetahuan etika dan moralitas. Seseorang yang hanya pintar secara saint saja, akan sangat berbahaya jika tidak mengindahkan nilai serta kaidah yang berlaku. Seperti penciptaan sejata pemusnah masal yang mutlak hanya merugikan harkat hidup manusia.
Kelima adalah Ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan. Ini mulai terlihat di era modern ini ketika teknologi menjamah seluruh kehidupan manusia. Segala sesuatu mulai digantikan oleh mesin dan mengambil lahan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan secara manual. Teknologi harus disesuaikan dengan perhatian terhadap kemanusiaan, sehingga kelangsungan hidup manusia tetap terjamin.
Keenam adalah Agama tanpa pengorbanan. Yang dikritik Gandhi dalam hal ini adalah para penganut agama yang hanya hidup secara religius saja. Mereka tidak mengindahkan kehidupan sosial masyarakat dimana agama harus berkontribusi bagi agama. Agama bukan sesuatu yang harus dianggap angker sehingga penganutnya tidak melakukan apa-apa selain beribadah secara makna yang sempit.
Terakhir adalah Politik tanpa prinsip. Hal ini kerap ditunjukan oleh politisi kita yang hanya mencari kekuasaan. Nilai-nilai idealis untuk kepentingan rakyat mulai disisihkan terganti dengan faktor ekonomis. Dosa ini harus segera diperbaiki, jika tidak, negara akan hancur dan dipenuhi oleh orang-orang yang hanya mementingkan urusan pribadi.
Dari tulisan ini, dapat disimpulkan bahwa Mahatma Gandhi sebagai salah satu pemikir besar India memiliki pengaruh yang besar bagi dunia. Perpaduan antara nilai humanisme barat dengan alam pemikiran Hindu sangat sesuai diterima oleh adat ketimuran. Ajaran-ajaran beliau yang mencakup berbagai aspek dalam kehidupan manusia membuat ajaran tersebut sangat populer dan berlaku global di dunia.
Referensi:
1. http://budhisantoso97.blogdetik.com/tag/pemikiran-mahatma-gandhi/, 21 Mei 2009
2. http://www.id.wikipedia.org, 22 Mei 2009.
3. Ghandi, Mahatma. 1988. All Men are Brothers. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS